Sebelumnya, udah baca review aku tentang 'sodaranya" Tebu Hotel Bandung ?
Maksudnya, Grand Tebu Hotel. Kalau belum, bisa klik disini yaa untuk perbandingan.
Jadi, Tebu Hotel ini kalau dari namanya aku nebaknya dia semacam adiknya Grand Tebu Hotel. Dan ternyata dari harga pun memang adiknya. Selisihnya 100.000-200.000 an lah.ta.
Jadi publich rate nya di kisaran 380.000 - 400.000 an (aku lupa tepatnya berapa).
Tapi, seperti biasa, tiket.com is my hero jadi bisa dapat harga 300.000 lewat dikit. Nett ya.
Di tiket.com hanya ada 1 type yang dijual.
Based on picture, aku merasa : okey, this is gonna be worth the price.
And oh I'm so wrong.
Langsung aku list yaa.
Pro tentang kamar dan hotel :
1. Lokasi tengah kota. Cukup strategis.
2. Harga murah. Apalagi kalau lewat tiket.com. Apalagi kalau ditambah promo-promo kejutan dari tiket.com. Apalagi kalau lagi masuk ke diskon tambahan kategori member. Itu loh yang Silver Member, Gold, dll. Saya masih di Silver jadi diskon tambahannya 10%. Bukan untuk semua pilihan hotel yaa. Beberapa aja. Kayaknya ganti-ganti tiap bulan.
3. Kamar bersih.
Kontra :
1. Mulai dari pintu masuk. Posisi lobby ini tersembunyi ya, bukan menghadap jalan raya. Agak aneh nih. Jadi kalau kalian cari di google maps, seakan-akan Tebu Hotel ini masuk gang. Padahal kagaaaa. Pinggir jalan raya banget. Sebelahan sama D'Pavilljoen Hotel . Cuma yaa untuk ke lobby, masuk alleyway gitu hehehe.
2. Lobby yang tidak seperti lobby hotel. More like lobby motel? atau lobby hotel melati. Very small dan cuma ada 1 sofa "basa-basi".
3. Protokol Kesehatan "basa-basi". Ada meja yang tersedia hand sanitizer, tapi ngga ada orangnya!. Jadi aku (dan tamu lainnya yang datangnya berdekatan dengan aku) melenggang masuk tanpa pengecekan suhu. Cuma ya aku inisiatif aja pake hand sanitizernya hehehe.
4. Ada 1 securty yang standby didepan pintu lobby. Tapi saat saya turun dari lobby, ya dia diem aja. Ngga ada bantu buka pintu, menyambut, atau bahkan menawarkan bawain bareng. Asli cuma berdiri aja. Bahkan ngga ngukur suhu kek atau ngingetin hand sanitizernya ada di mejaq kek.
5. Petugas Front Office yang ngga seperti petugas FO. Hahahaha.. Bukan maslaah seragamnya yang casual yah..itu kan emang style dari perusahaannya. Tapi tutur kata dn bahasa tubuhnya ituuuu. Ngegemesin bangettttt. I pay for my stay there. So treat me like a guest please.
Nah jadi ternyata ngukur suhunya itu disiniiii...di meja Front Office, saat kita check in. Ksrena keperluan untuk ngisi formulir.
GUNANYA APAAA??
Kalau saya suhunya ternyata 39 dercel, lalau ditolak check in nya. Gunanya apa? I-m already in your building. I already touch your lobby couch, your pen, your FO bar.
6. Hand sanitizer yang dirempel depan lift, beberapa kosong. Bahkan yang di depan lift lantai lobby pun kosong.
7. Kamar sempit. Bener-bener minimalis. Tapi ini sudah diperkirakan karena sudah ada kan infonya di tiket.com.
8. Saluran TV banyak yang jelek penerimaannya. Jadi ngga bisa enjoy tv di kamar. Masalah TV ini mirip-mirip sama di Grand Tebu Hotel.
9. Kamar saya di lantai 8. Ribut banget! Ngga tau suara mesin apa dan bersala darimana. Pokonya ribut sepanajng saya tidur.
10. Dan ini ngga tau halu atau apa. Tapi saat nonton tv, samar-samar denger suara siulan. Ngga tau darimana.
11. Ini salah satu yang paling nyebelin. Saya telepon mau order makanan, tidak ada yang angkat. Lalu telepon FO, malah ditanya udah telepon ke nomor room service nya belum. Padahal saya udah bilang "Saya telepon room service kok ngga diangkat ya? mau order makanan". TRus dia malah nanya gitu.
Akhirnya orderan dicatat oleh si mba petugas FO tersebut dan diakhiri dengan kata-kata "Oke saya coba cek dulu ya bisa ngga. Nanti ditelepon lagi ke kamar".
WHAT???
Cuma pesen kentang goreg, dia masih harus check bisa atau ngga.
LAlu aku tunggu telepon yang dijanjikan itu.
1 jam. 2 jam. 3 jam. Sampai saya checkout, ngga ada tuh telepon ke kamar untuk mengkonfirmasi pesanan bisa atau tidak. Ada atau tidak.
Speechless owe...
Entah apa lagi point kontranya.
Kayaknya cukup segitu aja.
Ngga ada maksud menjatuhkan atau apa ya. Tapi da emang begitu yang saya rasakan. Apa adanya.
Percaya deh, aku termasuk golongan yang mendukung untuk meningkatkan kembali industri hospitality di Kota Bandung. Karena banyak orang yang nafkahnya tergantung disitu.
Tapi kalau begini kan sulit mau dukungnya...
Besoknya aja aku skip breakfastnya. Bodo amat deh rugi juga. Udah pengen buru-buru checkout aja.
Sepanjang umur saya staycation, ngga pernah tuh saya melewatkan kesempatan untuk request late checkout. Temen deket pasti tau hahahaha.
Tapi kali ini, saya malah pengen buru-buru keluar. Jam 10an aku udah checkout.
Well, sekian reviewnya. Nanti pas salse, aku upload video dan fotonya. Ngga banyak. Since akunya juga udah ngga semangat.
Semoga bermanfaat.
See you on my next curhat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Haiii