Berat ya judulnya. Kebebasan Finansial.
Sebenarnya, makna dari Financial Freedom / Kebebasan Finansial itu sendiri apa ya?
Kalau menurut saya arti dari Kebebasan Finansial adalah :
1. Bebas dari Utang.
Kalaupun ada utang, itu adalah utang aset.
2. Tersedia dana dinign.
Dana dingin disini artinya kalaupun uang di dana ini hilang atau berkurangm tidak akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan yang lain.
Financial Freedom versi Letisia adalah sesederhana 2 point itu.
Ini versi saya ya, opini saya. Bisa benar, bisa salah.
Kalau mau bahas finansial, akan luas cakupannya.
Jadi khusus topik finansial, akan saya bagi-bagi ke beberapa edisi artikel supaya terfokus ya.
Kebetulan di artikel Finance Talk #1 ini adalah kolaborasi bersama teman-teman dari Bandung Hijab Blogger. So, make sure to read their posts too. Karena menarik banget loh artikel-artikelnya mereka.
Beda sudut pandang dalam 1 koridor tema is always an enrichment.
Okey, supaya tercapai si kondisi Kebebasan Finansial ini, kita kudu kumaha??
Berikut ini adalah step-step yang aku create dan lakukan.
Ini semua didapat based on pengetahuan dan pengalaman probadi. Jadi pasti masih banyak kekurangannya ya. Pengetahuannya dari mana? dari BACA dan ikut kelas CFP.
1. Tentukan Goals.
Yess memang tujuannya kebebasan finansial yang berdasarkan 2 point diatas.
Tapi pada step ini ,tentukan tujuan yang lebih detail. Misalnya : Umroh bareng ortu atau pasangan, Lunasi KPR, Bikin dana darurat, Liburan ke Jepang, Dana program hamil, Dana pendidikan anak, dll.
Brainstorming aja dulu dengan diri sendiri, atau dengan pasangan kalau emang udah nikah.
Intinya, tentukan goals / tujuan / cita-cita. Lalu perhitungkan nominal yang dibuthkan untuk tujuan tersebut.
Kalau belum tahu mau pergi kemana tujuannya, bingung dong nyiapin berapa untuk bensin dan lainnya?
2. Priority List.
Step selanjutnya adalah bikin daftar prioritas.
Dari semua daftar tujuan itu, urutkan dari prioritas tertinggi ke terendah.
Tertinggi berarti paling urgent atau penting.
Kalau saya, 2 prioritas tertinggi adalah :
- Memenuhi pengeluaran wajib bulanan.
- Menyiapkan Dana Darurat.
Jangan lupa tandai juga mana Tujapa dan mana Tujape. Apaan tuh?.
Tujapa = Tujuan Jangka Panjang
Tujape = Tujuan Jangka Pendek
Tips : Dalam daftar Tujapa, jangan tambahin "masuk surga" ya. Ngga bisa dibeli pake uang,cuy.
Nah setelah bikin daftar prioritas, jadi ketahuan kan sebenernya tujuan-tujuan kita atau cita-cita kita tuh membutuhkan berapa duit.
Pada step ini, jangan lemes duluan kalau angkanya fantastis.
Tetap semangat dan optimis.
3. Count Your Blessing.
Bingung ngga kenapa ada step ini?
hehehe..
Maksi\ud saya mah : Hitung Pemasukan.
Pemasukan adalah rezeki / berkah. Rezeki itu harus disyukuri (count your blessing).
Jadi, ngitung pemasukan = count your blessing
😁😁😁
Pemasukan dibagi menjadi 2.
Penghasilan Tetap.
Penghasilan Tidak Tetap.
Pengasilan Tetap contohnya : gaji karyawan, biaya jasa langganan.
Penghasilan Tidak Tetap contohnya : blogger fee (ehm), jualan online, self-employed seperti designer, MUA,dll.
Bila pasangan salah satunya karyawan dan salah satunya self-employed, tetap masukkan penghasilan dari kedua belah pihak ya.
Kalau single dengan pendapatan tidak tetap atau pasangan tapi keduanya pendapatannya titdak tetap bagaimana?
Masukkan saja, ambil angka minimal yang biasa didapat.
Misalnya nih range penghasilan titdak tetapnya adalah antara 1.500.000 - 5.500.000
Masukkan saja 1.500.000 sebagai penghasilannya.
Kalau mau berani, ambil nilai tengah.
Masukkan 3.000.000 sebagai penghasilan. Lumayan, itung-itung menetapkan target ke diri sendiri.
Menghitung Pmeasukan ini sangat penting.
Karena step selanjutnya semua berpatokan kesini. (yaeyaalaahh)
Reminder : Berapapun total nominal penghasilannya, jangan lupa mengucap syukur.
4. Buat Pos Pengeluaran
Oke, ini step yang agak ribet. Kalau yang ngga bertekad, biasanya keburu males duluan.
Based on semua daftar tujuan diatas, ciptakan lah pos-nya.
Kalau saya prbadi, saya bikin rekening-rekening.
Bukan berarti 1 tujuan = 1 rekening bank ya.
Bisa saja 1 rekening untuk 2 goals jangka panjang, dan rekening lainnya khusus utnuk Dana Darurat.
Banyak deh pilihan mah. Nanti akan saya bahas lebih lanjut di artikel lain ya.
Nah setiap kali gajian atau ada fee masuk,
LANGSUNG transfer ke pos-pos atau rekening-rekening yang sudah disiapkan.
Ingat ya,
LANGSUNG DITRANSFER adalah koentji.
Jangan ditunda dengan alasan apapun.
Nah itu tadi 4 step simple dan efektif untuk mencapai tujuan-tujuan finansial kita.
Sudah aku terapkan ke diri sendiri.
Banyak godaannya, apalagi untuk saya yang penggemar tas dan suami yang penggemar jam.
4 step ini mungkin terdengar klise atau biasa banget yah.
Tapi cobain bener-bener dipraktekkin deh.
Dan sebenenrya bisa dibreakdown lagi ke step-step yang lebih detail. Tapiii...
Tapi panjang.
Jadi mending dipisah aja ya.
Oya untuk gambaran, saya buat ilustrasi contoh kasus.
Subjek 1 : Kate & William (menikah, belum ada anak)
Tujuan :
1. Dana Darurat senilai 6x pengeluaran wajib bulanan. (30.000.000)
3. Liburan berdua ke Korea tahun 2020. (45.000.000/2pax).
Total tujuan = 75.000.000
Penghasilan keduanya digabungkan = 8.000.000
Sisa Dana diluar kewajiban bulanan = 3.000.000
Berhubung Dana Darurat ini harus mudah diakses, jadi Kate memutuskan membuat rekening tabungan biasa.
Untuk liburan, kalau hanya tabungan dirasa lama ya. Jadi diputuskan lah akan memakai 2 jalur investasi. Reksadana dan Emas (Logam Mulia).
Dari sisa gaji yang bisa disihkan setelah pengeluaran wajib, terdapat 3.000.000
Setiap bulannya Kate melakukan hal ini :
1. Mentransfer 1.000.000 ke rekening khusus persiapan Dana Darurat.
2. Membeli 2 gram LM. Harga saat ini di kisaran 680.000 - 700.000 per gram. (ini utnutk memenuhi tujuan no.2)
3. Sisa dari beli LM dipakai untuk beli reksadana. Kate beli reksadana di bank Mandiri dengan sistem installment. Dia daftar yang bulanan didebet 500.000. (ini juga untuk tujuan no.2)
4. Kalau ada sisa lagi dari 3 step diatas, dia masukkan ke celengan. Iyaaa celengan.
Kalau mereka dapat THR atau bonus dari kantor, langsung disishkan ke rekening Dana Darurat dulu.
Karena prioritasnya adalah mencapai Dana Darurat dulu. Baru deh liburan.
Naaahh dari ilustrasi diatas, jadi kebayang kan kira-kira kudu gimana?
Mau ilustrasi untuk yang single?
Okeee..dikasih contoh kasus ke-2
Subjek 2 : Neneng. (single, very happy, tinggal di ortu)
Tujuan :
1. Dana Darurat 3x pengeluaran bulanan. (4.500.000)
2. Beli tas LV preloved. (7.500.000)
3. Liburan nyaman ke Singapore + belanja disana. (10.000.000)
Total Goals = 22.000.000
Penghasilan tetap = 3.500.000
Penghasilan Titak Tetap = 500.000 s/d 1.500.000
Sisa Dana setelah pengeluaran wajib = 2.000.000
Setiap bulan Neneng melakukan :
1. Setor 500.000 ke rekening Dana Darurat.
2. Beli reksadana sistem installment dengan autodebet 500.000/bln.
3. Beli LM 1 gram.
4. Kalau ada sisa, dia masukkan ke celengan. Iyaaa celengan.
Dari 2 contoh kasus diatas, mungkin ada pertanyaan :
Kenapa harus dipisah-pisah? kan udah ketahuan total biaya tujuannya, satuin aja di satu rekening?
Kenapa reksadana? kenapa emas? kenapa installment? kenapa autodebet? dan kenapa CELENGAN??
daaann pertanyaan lainnya.
Saya jawab di artikel terpisah ya.
Karena sekarang lagi ngebahas pengaturan keuangan simple dan efektif.
Semoga curahan pikiran saya ini berguna, bermanfaat dan membawa berkah.
See you on next post!!